Yap, Daihatsu praktis hanya mengganti logo saja, jadi meski logo Jepang, mobilnya rasa Malaysia. Sekarang paham kan judulnya kenapa ada tulisan “Ocha Rasa Teh Tarik”?
Daihatsu Sirion ini dibangun di atas platform Sirion lama, tapi 70% komponennya adalah komponen baru.
Desain Sirion baru ini sedikit mirip Scion iM, tapi dengan lekukan yang lebih banyak dan bodinya terkesan membengkak dibandingkan Sirion lama.
Faktanya, Daihatsu Sirion ini memang membesar, khususnya panjangnya yang bertambah 205 mm dan wheelbase yang melar 60 mm, demi kelegaan ruang.
Daihatsu yang biasanya doyan chrome, kali ini lebih bisa menahan diri dengan hanya menaruh chrome di gril dan lis lampu kabut pada muka Sirion ini.
Mengikuti jejak Terios, lampu depan Daihatsu Sirion sudah pakai LED meski bukan projector lens, plus ekstra fitur follow me home dan ada corner sensor.
Pelek 15 inci barunya sudah two-tone, dibungkus karet bundar Goodyear Assurance berukuran 185/55 R15.
Seperti yang bisa diprediksi dari kelas di mana Daihatsu Sirion bertengger, rem depan cakram dan belakang tromol, untungnya ABS dan EBD sudah masuk jadi fitur standar.
Built quality eksterior mobil ini memadai, dan aksesoris seperti talang air yang biasanya jadi kesukaan konsumen Indonesia sudah terpasang dari sananya.
Daihatsu Sirion sudah punya smart entry, kelihatan dari adanya tombol hitam di handle pintu pengemudi.
Yap, pengemudi saja, tidak ada tombol yang sama di pintu penumpang. Lanjut ke bagian belakang, sebuah antena shark fin duduk rapi dan sudah ada roof spoiler.
Kaca belakang lengkap dengan defogger beserta wiper belakang. Bentuk lampu remnya sedikit mengingatkan akan Honda Mobilio, namun yang ini sudah pakai LED, tidak seperti Mobilio.
Jikalau ada yang kami tidak suka dari eksterior Daihatsu Sirion, mungkin adalah knalpotnya yang terlalu polos dan ngumpet.
Daihatsu sebenarnya bisa saja mempercantiknya dengan muffler cutter.
Kedua, aksen sirip udara palsu yang tidak berlubang itu kami rasa sedikit tidak perlu.
Ketiga, bagus kalau Sirion ini punya kamera parkir, tapi di brosurnya digambarkan kalau kamera parkirnya punya garis pemandu, namun faktanya saat kami mundurkan Sirion ini, tidak ada garis pemandu sama sekali.
Keempat, kami rasa mobil ini akan lebih sip kalau ada LED DRL di depan.
Gaya modern dan terkesan berjiwa muda dihadirkan Daihatsu ke dalam kabin Sirion. Permainan warna gelap meliputi semua area interior.
Apalagi area dasbornya yang memakai garis lurus, tanpa aksen berlebihan. Area itu dilengkapi berbagai fitur terkini yang dapat membantu penggunanya.
Yang baru adalah head unitnya yang berupa layar sentuh 7 inci. Kini sudah mempunyai fungsi mirror link, sehingga ia bisa dihubungkan ke smartphone.
Tampilan dari gawai komunikasi elektronik pun bakal muncul di display. Sebelumnya 6,2 inci. Guna menjaga fokus pengemudi saat berkendara, dibenamkan audio switch di kemudi.
Konektivitas pengguna Sirion terhadap smartphone tetap terjaga. Baterainya bisa selalu penuh, karena tersedia colokan USB di depan dan belakang, termasuk satu power outlet.
Berada di bawah head unit terpasang pengontrol AC. Wujudnya sudah berlayar digital dengan tombol. Kesan kuno pun berhasil dihilangkan Daihatsu.
Di bagian sampingnya, tampak ada tombol bulat. Ia adalah Start/Stop Button. Berfungsi menyalakan dan mematikan mesin lewat satu sentuhan jari. Keberadaan tombol ini memastikan ketersediaan fungsi keyless.
Artinya pengemudi tak perlu lagi menggunakan anak kunci untuk mengakses kabin.
Fungsionalitas Sirion pun dibuat semumpuni mungkin. Pengaturan untuk mendapatkan posisi yang sesuai pengemudi misalnya.
Diperoleh dari jok yang bisa digeser ke empat arah, ditambah kemudi dengan fungsi tilt steering. Informasi terkait kendaraan juga ditampilkan jelas melalui Multi Information Display (MID) yang terpajang di tengah panel instrument, bersama indicator analog.
Untuk membawa barang pun juga mudah dan sangat akomodatif, meski bertubuh kecil. Joknya bisa disetel dengan melipat sandarannya, sehingga memaksimalkan bagasi.
Jantung mekanis tak mendapat pengubahan pada model facelift 2020. Mesin 1NR-VE masih dipercaya. Ia menganut teknologi Dual VVT-i dengan kubikasi 1,3 liter dan punya 4 silinder. Dapat menciptakan tenaga puncak 95 PS di putaran 6.000 rpm dan torsi 120 Nm pada 4.200 rpm, performanya mantap.
Melibas jalur perkotaan pun tak jadi masalah, atau dibawa berjalan jauh. Ditambah tubuhnya yang berbobot 1.425 kg, harusnya dapur pacu tak bermasalah melesatkannya.
Seluruh tenaga ini disalurkan ke roda melalui sistem transmisi manual atau otomatis. Tentunya ini memberikan kebebasan bagi konsumen. Versi manual memiliki konfigurasi 5-speed. Sedangkan otomatis konvensional 4-speed.
Sistem peredaman yang disematkan untuk Sirion merupakan gabungan, Mac Pherson dengan coil spring di depan dan Torsion Beam dengan coil spring di belakang.
Keduanya sudah diperkuat stabilizer, agar manuvernya saat menikung atau berpindah jalur tetap stabil. Sedangkan perangkat penghela laju, kombinasi antara cakram di muka dan tromol di belakang. Keduanya sudah mampu menghentikan perputaran roda 185/55 yang dipasang di empat sisi.
Soal keamanan diperhatikan Daihatsu. Berkat dibenamkannya banyak fitur. Sistem penghela laju misalnya, sudah dipasang Anti-lock Braking System (ABS) dan Electronic Brakeforce Distribution (EBD).
Keduanya dapat mencegah terjadinya selip, khususnya saat terjadi rem mendadak. Penumpang depan dan pengemudi pun dapat terhindar dari cedera parah saat mengalami tabrakan, karena ada Dual SRS Airbag.
Terakhir sensor depan dan belakang, serta kamera buritan. Ketiga perangkat itu sangat membantu saat proses parkir, sehingga mobil tak menabrak objek yang tak terlihat dari spion.
Specs | Keterangan |